*** SELAMAT DATANG *** Ini adalah blog pribadi yang dikelola secara independen oleh Netter desa Mintobasuki kec. Gabus kab. Pati. Blog Mintobasuki Gabus Pati bukanlah blog resmi pemerintahan desa Mintobasuki. Blog ini tidak ada hubungan dalam bentuk apa pun dengan organisasi, kelompok dan kepentingan tertentu di desa Mintobasuki. Artikel-artikel yang disajikan adalah tulisan lepas yang berisi uneg-uneg, ide, pemikiran, opini pribadi penulis dan pernik-pernik terkait desa Mintobasuki.

Jumat, 10 April 2015

Seputar Masjid Agung Al-Amin Mintobasuki


wpid-20141226094226.jpg
Masjid Agung Al Amin Desa Mintobasuki

Alhamdulillah saat ini kita telah memiliki Masjid Agung Al-Amin yang berlokasi sebelah timur desa tepatnya di komplek SD Mintobasuki 02. Masjid yang diperkirakan menghabiskan dana sebesar 2 Miliar rupiah ini rencananya dibangun dengan 2 lantai. Lantai pertama telah selesai sehingga bisa difungsikan sebagai sarana kegiatan keagamaan.  Sedangkan lantai kedua dan pengatapannya sampai saat ini masih terhenti karena terkendala dana. Semua dana pembangunannya diperoleh dari iuran warga yang berkisar antara 500 ribu sampai 1 juta rupiah per KK disesuaikan kemampuan warga. Dana ini tidak ditarik sekaligus akan tetapi diangsur selama 2 tahun sehingga diharapan tidak membebani masyarakat.
Bermula dari usulan sebagian warga untuk memperluas masjid jami’ Al-Amin yang berlokasi di RW 03 karena tiap hari jum’at ruangan masjid sudah tidak mampu menampung jama’ah kemudian berlanjut dengan rencana relokasi masjid ke lokasi yang lebih strategis. Pilihan pun jatuh di halaman barat SD Mintobasuki 02 yang saat itu masih berdiri perpustakaan sekolah. Sempat terjadi kontra dengan pihak sekolah, namun rencana relokasi masjid tetap bergulir. Sebagian warga pun berkeberatan dengan rencana tersebut karena masjid yang ada saat itu dinilai masih cukup layak untuk melakukan aktivitas keagamaan sehingga relokasi dinilai akan membebani warga. Menurut mereka, jika memang dinilai kurang layak cukup direnovasi saja untuk penghematan biaya. Namun pemerintahan desa Mintobasuki telah ‘ketok palu’ untuk melanjutkan relokasi tersebut.
Image0761
Masjid Al Amin lama yang telah dirubuhkan dan direlokasi

Awalnya warga berharap agar pembangunan masjid baru tidak perlu membongkar masjid lama karena masih bisa dimanfaatkan warga sekitar. Namun pemerintahan desa punya rencana lain, masjid yang lama tetap harus dibongkar. Hal inilah yang memicu kekecewaan dan mendorong warga jamaah masjid Al-Amin lama berinisiatif membangun mushalla sendiri sebab relokasi masjid baru jaraknya cukup jauh dari lingkungan mereka. Kerenggangan antar warga pun tidak bisa dihindari. Bahkan sebagian warga menunda iuran pembangunan masjid dengan alasan keuangan. Pendanaan pun sempat terhambat karena dana yang terkumpul belum mencukupi sedangkan eksekusi proyek terus berjalan. Hal ini menjadi persoalan yang pelik bagi tim penyelenggara proyek.Meski dengan tertatih-tatih akhirnya masjid agung Al-Amin pun berdiri. Segala usaha dan dana yang dicurahkan menampakkan hasil meski baru sekitar 50%.
Saat ini yang paling mungkin kita lakukan adalah meneruskan pembangunan proyek tersebut sampai selesai. Ini menjadi PR bersama warga Mintobasuki. Sudah bukan waktunya lagi untuk lempar tanggung jawab yang berdampak mandegnya proses-proses pembangunan yang akan merugikan kita sendiri. Segala ego pribadi sudah semestinya kita kubur dalam-dalam demi kemaslahatan bersama. Pemerintahan desa hendaklah mampu merangkul seluruh masyarakat sehingga tidak perlu ada yang merasa jadi ‘anak tiri’ di Mintobasuki. Kerenggangan antar warga beberapa tahun terakhir hendaklah direkatkan kembali dengan pendekatan-pendekatan persuasif.
Diharapkan dengan kepemimpinan kepala desa yang baru mampu mengakomodir seluruh aspirasi masyarakat  dalam setiap pengambilan keputusan yang berimplikasi pada kepentingan orang banyak. Pengambilan keputusan dengan mengutamakan suara terbanyak melalui voting terbukti tidak efektif untuk memecahkan berbagai persoalan yang ada karena metode tersebut hanya akan melahirkan kelompok minoritas yang merasa terabaikan. Seyogyanya segala permasalahan yang menyangkut kepentingan orang banyak dimusyawarahkan terlebih dahulu agar semua usulan dan keluhan bisa tertampung untuk dicarikan solusi.
20141005060238Tulisan ini sekaligus menjadi counter beberapa media online yang menurunkan berita sekitar pembangunan masjid di Mintobasuki yang dinilai kurang proporsional. Misal di tempo.co dan jatengtime.com. yang menurunkan berita bahwa pendirian masjid dipersulit yang mengesankan di Mintobasuki belum berdiri satu masjid pun, padahal kenyataan yang ada di Mintobasuki saat itu sudah ada 4 Mushalla dan 1 Masjid jami’. Adapun rencana yang ada adalah relokasi masjid yang kebetulan berada di lahan sekolah sehingga perlu ada perizinan yang matang dari pihak Dinas Pendidikan terkait.
Suasana Sholat Ied perdana di Masjid Al-Amin. Barisan Ibu-ibu.

Sebagai penutup, perlu kita garis bawahi bahwa yang terpenting adalah bukan semangat membangun masjid yang  perlu kita tumbuh kembangkan akan tetapi semangat memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan keagamaan yang positif itulah yang mesti kita galakkan. Jangan sampai membangun masjid hanya dijadikan proyek berbangga-banggaan namun tujuan inti dari pembangunan tersebut tidak tercapai. Membangun masjid asal tersedia dana dan tenaga akan selesai di waktu yang ditentukan, akan tetapi memakmurkan masjid dengan mengajak masyarakat sholat jama’ah, ngaji dan belajar agama itu yang butuh waktu lama. Tidak cukup setahun atau dua tahun. Jangan sampai proyek yang telah kita kerjakan dengan susah payah, yang telah menyedot biaya dan tenaga tidak sedikit ini  hanya menjadi pajangan sia-sia tanpa kita fungsikan dengan semestinya.
Semoga kita menjadi orang-orang yang senantiasa memakmurkan masjid. Mari kita makmurkan dengan aktifitas diiniyah. Semoga masjid ini membawa keberkahan bagi warga Mintobasuki khususnya, dan seluruh kaum muslimin pada umumnya. Bersama kita jaga Ukhuwah di lingkungan kita.
Foto-foto interior Masjid Agung Al-Amin Mintobasuki.
2014906095654 2014906095707 2014906095728 2014906095737 2014906095750 2014906095809

0 komentar:

Posting Komentar

 
*MUTIARA HADITS NABI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM* Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."(HR BUKHARI) Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman [17] ) seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."(HR BUKHARI)