Masjid Agung Al Amin Desa Mintobasuki |
Bermula dari usulan sebagian warga untuk memperluas masjid jami’ Al-Amin yang berlokasi di RW 03 karena tiap hari jum’at ruangan masjid sudah tidak mampu menampung jama’ah kemudian berlanjut dengan rencana relokasi masjid ke lokasi yang lebih strategis. Pilihan pun jatuh di halaman barat SD Mintobasuki 02 yang saat itu masih berdiri perpustakaan sekolah. Sempat terjadi kontra dengan pihak sekolah, namun rencana relokasi masjid tetap bergulir. Sebagian warga pun berkeberatan dengan rencana tersebut karena masjid yang ada saat itu dinilai masih cukup layak untuk melakukan aktivitas keagamaan sehingga relokasi dinilai akan membebani warga. Menurut mereka, jika memang dinilai kurang layak cukup direnovasi saja untuk penghematan biaya. Namun pemerintahan desa Mintobasuki telah ‘ketok palu’ untuk melanjutkan relokasi tersebut.
Masjid Al Amin lama yang telah dirubuhkan dan direlokasi |
Saat ini yang paling mungkin kita lakukan adalah meneruskan pembangunan proyek tersebut sampai selesai. Ini menjadi PR bersama warga Mintobasuki. Sudah bukan waktunya lagi untuk lempar tanggung jawab yang berdampak mandegnya proses-proses pembangunan yang akan merugikan kita sendiri. Segala ego pribadi sudah semestinya kita kubur dalam-dalam demi kemaslahatan bersama. Pemerintahan desa hendaklah mampu merangkul seluruh masyarakat sehingga tidak perlu ada yang merasa jadi ‘anak tiri’ di Mintobasuki. Kerenggangan antar warga beberapa tahun terakhir hendaklah direkatkan kembali dengan pendekatan-pendekatan persuasif.
Diharapkan dengan kepemimpinan kepala desa yang baru mampu mengakomodir seluruh aspirasi masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan yang berimplikasi pada kepentingan orang banyak. Pengambilan keputusan dengan mengutamakan suara terbanyak melalui voting terbukti tidak efektif untuk memecahkan berbagai persoalan yang ada karena metode tersebut hanya akan melahirkan kelompok minoritas yang merasa terabaikan. Seyogyanya segala permasalahan yang menyangkut kepentingan orang banyak dimusyawarahkan terlebih dahulu agar semua usulan dan keluhan bisa tertampung untuk dicarikan solusi.
Tulisan ini sekaligus menjadi counter beberapa media online yang menurunkan berita sekitar pembangunan masjid di Mintobasuki yang dinilai kurang proporsional. Misal di tempo.co dan jatengtime.com. yang menurunkan berita bahwa pendirian masjid dipersulit yang mengesankan di Mintobasuki belum berdiri satu masjid pun, padahal kenyataan yang ada di Mintobasuki saat itu sudah ada 4 Mushalla dan 1 Masjid jami’. Adapun rencana yang ada adalah relokasi masjid yang kebetulan berada di lahan sekolah sehingga perlu ada perizinan yang matang dari pihak Dinas Pendidikan terkait.
Sebagai penutup, perlu kita garis bawahi bahwa yang terpenting adalah bukan semangat membangun masjid yang perlu kita tumbuh kembangkan akan tetapi semangat memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan keagamaan yang positif itulah yang mesti kita galakkan. Jangan sampai membangun masjid hanya dijadikan proyek berbangga-banggaan namun tujuan inti dari pembangunan tersebut tidak tercapai. Membangun masjid asal tersedia dana dan tenaga akan selesai di waktu yang ditentukan, akan tetapi memakmurkan masjid dengan mengajak masyarakat sholat jama’ah, ngaji dan belajar agama itu yang butuh waktu lama. Tidak cukup setahun atau dua tahun. Jangan sampai proyek yang telah kita kerjakan dengan susah payah, yang telah menyedot biaya dan tenaga tidak sedikit ini hanya menjadi pajangan sia-sia tanpa kita fungsikan dengan semestinya.
Semoga kita menjadi orang-orang yang senantiasa memakmurkan masjid. Mari kita makmurkan dengan aktifitas diiniyah. Semoga masjid ini membawa keberkahan bagi warga Mintobasuki khususnya, dan seluruh kaum muslimin pada umumnya. Bersama kita jaga Ukhuwah di lingkungan kita.
Foto-foto interior Masjid Agung Al-Amin Mintobasuki.
0 komentar:
Posting Komentar