Perlu dipahami, tujuan utama belajar al-Qur’an bukanlah sekedar memperbagus bacaan, memperindah tajwid dan menyempurnakan makhraj, akan tetapi yang lebih penting dari itu adalah bagaimana setelah kita fasih membaca al-Qur’an kita pun mengerti makna-maknanya, memahami tafsir-tafsirnya untuk kemudibn kita bisa mentadaburinya. Dari sinilah akan tumbuh kecintaan di sanubari kita pada al-Qur’an. Dan, dari kecintaan akan lahirlah amaliah-amaliah yang berlandaskan ruh qur’ani. Jadi, sekali lagi, membaca al-Qur’an dengan kaidah-kaidah qira-at adalah sebuah kemestian, dan yang penting setelah itu adalah memahami dan menginterpretasikan ayat demi ayat dalam kehidupan nyata. Akan kurang bijaksana jika hanya fokus pada poin pertama (membaca dengan benar) dan mengesampingkan poin kedua (mengejawantahkan dalam kehidupan). Oleh karenanya, perlu ditanamkan juga dalam proses belajar di TPQ ini tentang syariat Islam, adab-adab, akhlak-akhlak dll. Tidak kalah penting dari itu, mengajari anak mendirikan sholat sejak dini, berpuasa di bulan Ramadhan, bersedekah, dan amalan-amalan yang diperintahkan syariat lainnya. Jangan sampai kita memiliki generasi yang hanya pandai membaca al-Qur’an tapi kosong dari amal-amal Islami.
Kita perlu bersyukur dengan antusiasme orang tua yang menginginkan putra putrinya bisa membaca al-Qur’an. Makin banyaknya santriwan dan santriwati yang belajar di TPQ Mintobasuki adalah buktinya. Ini adalah sebuah kesempatan emas yang tidak boleh kita sia-siakan begitu saja. Perlu ada manajemen yang sungguh-sungguh dan terencana.
Perlu ada visi dan misi yang jelas terkait proyek besar ini sehingga target-target yang akan dicapai menjadi jelas, tidak bias. Kita butuh tangan-tangan terampil dan punya kapabilitas mumpuni. Tidak kalah penting dari itu, perlu adanya komitmen bersama dari semua elemen masyarakat karena perbaikan suatu generasi tidak bisa dibebankan pada lembaga atau institusi tertentu. Tanpa dukungan bersama, mewujudkan generasi yang qur’ani hanya hayalan belaka.
Semoga harapan akan generasi qur”ani menjadi nyata.