Sejak 26 September yang lalu proyek perbaikan jalan di dukuh Koripan Sampi dimulai. Perbaikan ini tidak hanya menambal bagian-bagian jalan yang berlubang atau pun yang sudah rusak aspalnya akan tetapi dilakukan perbaikan total dengan pengaspalan ulang. Perbaikan memakan waktu sekitar 3 hari dengan mengerahkan 1 unit Tandem Roller dan sebuah mobil pick up untuk mengangkut material untuk pengaspalan.Total pengaspalan adalah sepanjang 400an meter yang dimulai dari batas desa Mintobasuki-Gempolsari sampai pertigaan Koripan Sampi. Dengan perbaikan ini diharapkan ruas jalan Koripan Sampi ini bisa nyaman dilalui.
Banyak faktor yang menjadi penyebab rusaknya jalan-jalan di desa Mintobasuki di antaranya karena faktor kualitas pengaspalan yang mungkin kurang bagus, adanya mobil pengangkut material yang melebihi beban jalan yang diizinkan dan juga adanya banjir yang merendam jalanan. Tidaknya adanya kontrol dan evaluasi terhadap faktor-faktor tersebut menjadikan umur jalan tidak bisa sebagaimana yang diharapkan.
Faktor banjir misalnya yang sudah menjadi agenda tahunan di desa-desa yang rawan banjir mestinya menjadi catatan tersendiri bagi perancang dan pelaksana proyek untuk menentukan sistem pengaspalan yang tepat. Demikian pula adanya truk-truk pengangkut tebu dan tanah atau pun material lainnya juga patut menjadi pertimbangan. Tentunya kita tidak bisa membatasi aktivitas-aktivitas kendaraan pengangkut tersebut melintasi jalanan desa karena akan berdampak pada lambannya laju pembangunan dan perekonomian desa akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah memperbaiki infrastruktur yang ada agar mampu menopang aktivitas-aktivitas masyarakat tersebut.
Dengan adanya sistem perencanaan pembangunan jalan yang baik tentunya akan meningkatkan kualitas hasil pembangunan tersebut yang berimbas bagi lancarnya roda perekonomian dan pembangunan desa.
Demikian…