*** SELAMAT DATANG *** Ini adalah blog pribadi yang dikelola secara independen oleh Netter desa Mintobasuki kec. Gabus kab. Pati. Blog Mintobasuki Gabus Pati bukanlah blog resmi pemerintahan desa Mintobasuki. Blog ini tidak ada hubungan dalam bentuk apa pun dengan organisasi, kelompok dan kepentingan tertentu di desa Mintobasuki. Artikel-artikel yang disajikan adalah tulisan lepas yang berisi uneg-uneg, ide, pemikiran, opini pribadi penulis dan pernik-pernik terkait desa Mintobasuki.

Kamis, 05 Juli 2012

Mudik, Tradisi atau kebiasaan

Pertengahan bulan Sya’ban, sebentar lagi Ramadhan. Seperti sudah menjadi tradisi bagi perantau untuk mudik ke kampung halaman. Bersua dengan keluarga, sanak famili dan handai taulan tercinta. Bercerita tentang hari-hari panjang di negeri perantauan. Melepas lelah setelah sekian lama bergelut dengan kesibukan-kesibukan. Dan, tentunya menikmati syahdunya beribadah dan bertaqorrub di bulan suci yang selalu di nanti.
Mudik, kebutuhan atau sekedar tradisi? Setidaknya ada 3 alasan kenapa perantau menyempatkan untuk mudik ke kampung halamannya.
PERTAMA, Bulan Ramadhan bulan ibadah.
Sebuah kenikmatan bagi seorang muslim yang dipanjangkan umurnya sehingga bisa menjumpai Ramadhan demi Ramadhan. Bulan penuh berkah. Bulan ibadah. Sangat sayang melewatkan momen yang demikian istimewa ini. Berpuasa di siang harinya, qiyamul lail (sholat malam/sholat tarawih) di malam harinya. Memperbanyak tilawah al-Quran dan dzikir. Berharap ampunan agar tatkala berlalu Ramadhan kita bersih dari dosa-dosa seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya, seperti kertas putih tanpa coretan.
Meninggalkan sejenak kesibukan dunia untuk mendekatkan diri pada Alloh dengan mengkhususkan bulan penuh kemuliaan ini.
KEDUA, Silaturrahim, melepas kerinduan dengan keluarga tercinta.
Inilah yang biasanya menjadi tujuan utama. Sekian lama berpisah. Dering telepon tidaklah cukup untuk mengobati kerinduan hati yang terpisah oleh jauhnya jarak. Perjumpaan adalah sesuatu yang istimewa. Berjumpa, bercengkerama, dan bercerita. Melihat tingkah jenaka si kecil. Menatap binar-binar bahagia di wajah orang-orang yang sekian lama di tinggalkan.
Yah, yang bisa merasakan nikmat dan indahnya kebersamaan bersama keluarga adalah mereka yang pernah merasakan pahitnya berpisah keluarga.
KETIGA, Melepas lelah setelah sekian lama memeras tenaga di tanah perantauan.
Istirahat adalah sesuatu yang penting setelah sekian lama berkutat dengan kesibukan yang menjemukan. Dengan istirahat badan kembali segar, pikiran menjadi fresh, dan semangat kerja tumbuh lagi. Dengan demikian produktivitas bisa naik. Apalagi untuk pekerjaan-pekerjaan yang menguras tenaga, istirahat adalah sesuatu yang mutlak diperlukan. Jika sudah tiba waktunya kerja lagi badan lebih siap dan fit.
Oke, para netter tercinta, selamat mudik, semoga selamat sampai tujuan. Bersua keluarga tercinta…

0 komentar:

Posting Komentar

 
*MUTIARA HADITS NABI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM* Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."(HR BUKHARI) Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman [17] ) seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."(HR BUKHARI)