*** SELAMAT DATANG *** Ini adalah blog pribadi yang dikelola secara independen oleh Netter desa Mintobasuki kec. Gabus kab. Pati. Blog Mintobasuki Gabus Pati bukanlah blog resmi pemerintahan desa Mintobasuki. Blog ini tidak ada hubungan dalam bentuk apa pun dengan organisasi, kelompok dan kepentingan tertentu di desa Mintobasuki. Artikel-artikel yang disajikan adalah tulisan lepas yang berisi uneg-uneg, ide, pemikiran, opini pribadi penulis dan pernik-pernik terkait desa Mintobasuki.

Kamis, 28 Juni 2012

Empat Alasan Kenapa Aku Cinta Mintobasuki

************
Desaku yang kucinta, pujaan hatiku
tempat ayah dan bunda dan handaitaulanku
Tak mudah ku lupakan, tak mudah bercerai,
selalu ku rindukan desaku yang permai
************

Masih ingat lirik lagu di atas? 25 tahun yang lalu aku menghapal syair lagu itu, tepatnya sewaktu masih duduk di bangku TK. Tapi memang benar, desaku yang ku cinta, Mintobasuki Gabus Pati. Tak mudah untuk begitu saja meninggalkan dan melupakanmu. Terlalu banyak kenangan indah di sana. Meski, yah tahu sendiri, tak banyak yang istimewa dengan kampung pinggiran tempat kelahiranku itu. Banjir di musim penghujan, kekeringan di musim kemarau adalah hal yang biasa.
Lalu, apa yang membuat desa ini begitu mempesonaku? Setidaknya ada 4 alasan:
PERTAMA, Di desa inilah aku lahir, tumbuh dan berkembang.
Tidak mudah memang untuk melupakan begitu saja negeri kelahiran. Ada orang berkata, hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri. Sejelek apa pun negeri kita, dan sebagus apa pun negeri orang lain tetap saja lebih nyaman tinggal di tanah kelahiran sendiri. Sorry, ya ini sekedar menurutku, sampeyan dilarang protes. Hehehe…
KEDUA, Di desa inilah keluargaku, handai taulanku, kerabatku, familiku, dan sahabat-sahabatku tinggal.
Lho, memang kenapa? Bagaimanapun juga merekalah orang-orang dekatku. Antara mereka denganku sudah lama terjalin ikatan batin yang erat yang tidak aku temukan orang-orang seperti mereka di tempat lain selain Mintobasuki. So, aku lebih mudah untuk beradaptasi, lebih mudah untuk diterima dan lebih nyaman bersama mereka. Masuk akal, kan? Sekali lagi, anda dilarang protes dengan alasan kedua ini.
KETIGA, Suasana pedesaan yang nyaman.
Pernah 6 tahun aku tinggal di kota industri Cikarang. Bising, sibuk, polusi, panas, padat, macet, individualis, materialis, dll. Begitulah suasana kota yang sering bikin stress warganya. Sangat beda dengan alam pedesaan yang asri, damai, nyaman, ramah, dan sayuk rukun. Bayangkanlah alam desa yang indah, burung berkicau di dahan-dahan pohon, hamparan padi menghijau, gemericik air mengalir, berjalan-jalan di pematang sawah sambil menghirup segarnya udara pagi yang dingin, embun di pucuk-pucuk ilalang berkilau di terpa mentari pagi, senyum-senyum ramah para petani, tawa bocah-bocah kecil bermain, dan masih banyak lagi suasana khas desa yang bisa kita dapatkan di Mintobasuki.
Oke, silahkan saya dibilang nDeso, gak apa-apa memang iya…
KEEMPAT, Ini yang penting, sebuah harapan besarku bahwa Mintobasuki nantinya menjadi ‘baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur’. Sebuah desa yang baik dan makmur dan Tuhan yang Maha Pengampun. Bayangkanlah sebuah negeri yang bebas dari bau syirik, warganya ahli tauhid dan ibadah. Syiar-syiar Islam ditegakkan, sholat lima waktu dikerjakan, zakat ditunaikan, adzan dikumandangkan, masjid di makmurkan, hanya Alloh yang diagungkan. Pemimpin mencintai rakyatnya dan rakyat mencintai pemimpinnya. Anak-anak rajin mengaji, dengan berbusana Islami, layaknya di kota santri. Duh, kapan ya? Harapanku, semoga lahir dari keturunanku para pejuang Islam yang akan merubah desa ini menjadi kota santri. Amin Allohuma Amin.
Harapan sah-sah saja,kan?
Cukup ini dulu, lain waktu disambung lagi.
Di update dari nokia 2700 dengan perangkat opera mini 6.0

0 komentar:

Posting Komentar

 
*MUTIARA HADITS NABI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM* Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."(HR BUKHARI) Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman [17] ) seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."(HR BUKHARI)