*** SELAMAT DATANG *** Ini adalah blog pribadi yang dikelola secara independen oleh Netter desa Mintobasuki kec. Gabus kab. Pati. Blog Mintobasuki Gabus Pati bukanlah blog resmi pemerintahan desa Mintobasuki. Blog ini tidak ada hubungan dalam bentuk apa pun dengan organisasi, kelompok dan kepentingan tertentu di desa Mintobasuki. Artikel-artikel yang disajikan adalah tulisan lepas yang berisi uneg-uneg, ide, pemikiran, opini pribadi penulis dan pernik-pernik terkait desa Mintobasuki.

Senin, 18 Juni 2012

Sosok Pemimpin Idaman

Umar bin khottob, kita pasti kenal nama ini. Beliau termasuk satu di antara 10 shahabat Nabi sholallohu alaihi wa sallam yang dijamin Alloh masuk surga. Beliau terkenal dengan keberanian dan ketegasannya dalam membela Islam. Di sisi lain beliau juga seorang yang terkenal dengan ketaqwaan dan tawadhu’annya. Beliau menjabat khalifah (selevel presiden untuk saat ini) menggantikan Abu Bakar as-shidiq. Meski demikian beliau adalah seorang yang sangat sederhana dan sangat memperhatikan kebutuhan rakyatnya. Berikut sekilas potret kehidupan beliau yang diberitakan Aslam, salah seorang shahabat beliau.
Aslam bercerita, “Suatu malam aku keluar bersama Umar bin al-Khaththab ke dusun Waqim. Ketika kami sampai di Shirar kami melihat ada api yang dinyalakan.
Umar berkata, “Wahai Aslam, di sana ada musafir yang kemalaman, mari kita berangkat menuju mereka.” Kami segera mendatangi mereka dan ternyata di sama ada seorang wanita bersama anak-anaknya sedang menunggu periuk yang diletakkan di atas api, sementara anak-anaknya sedang menangis.
Umar berkata, “Assalamu alaiki wahai pemilik api. ” Wanita itu menjawab, “Wa alaika as-sallam.”
Umar berkata, “Kami boleh mendekat?”
Dia menjawab, “Silahkan.”
Umar segera mendekat dan bertanya “Ada apa gerangan dengan kalian?”
Wanita itu menjawab “Kami kemalaman dalam perjalanan serta kedinginan”.
Umar kembali bertanya “Kenapa anak-anak itu menangis?”
Wanita itu menjawab, “Karena lapar”.
Umar kembali bertanya, “Apa yang engkau masak di atas api itu?”
Dia menjawab, “Air, agar aku dapat memenangkan mereka hingga tertidur. Dan Alloh kelak yang akan jadi hakim antara kami dengan Umar”
Maka Umar menangis dan segera berlari pulang menuju gudang tempat penyimpanan gandum. Ia segera mengeluarkan sekarung gandum dan satu ember daging, sambil berkata, “Wahai Aslam, naikkan karung ini ke atas pundakku”.
Aslam berkata “Biar aku saja yang membawanya untukmu”.
Umar menjawab, ” Apakah engkau mau memikul dosaku kelak di hari kiamat?”
Maka beliau segera memikul karung tersebut di atas pundaknya hingga mendatangi tempat wanita itu. Setelah meletakkan karung tersebut beliau segera mengeluarkan gandum dari dalamnya dan memasukkannya ke dalam periuk. Setelah itu beliau memasukkan daging ke dalamnya. Umar berusaha meniup api di bawah periuk hingga asap menyebar di antara jenggotnya untuk beberapa saat. Setelah itu Umar menurunkan periuk dari atas api dan berkata, “Berikan aku piring kajian”. Setelah piring diletakkan segera Umar menuangkan isi periuk ke dalam piring itu dan menghidangkannya kepada anak-anak wanita itu dan berkata, “Makanlah!” Maka anak-anak itu pun makan hingga kenyang, wanita itu berdoa untuk Umar agar diberi ganjaran pahala sementara dia sendiri tidak mengenal Umar.
Umar masih bersama mereka hingga anak-anak itu tertidur pulas. Setelah itu Umar memberikan kepada mereka nafkah lantas pulang. Umar berkata kepadaku, ” Wahai Aslam, sesungguhnya rasa laparlah yang membuat mereka begadang dan tidak dapat tidur”. ( HR. Ahmad dalam Fadhail as-shahabah no.382.)
Diketik ulang dari buku ‘PERJALANAN HIDUP EMPAT KHALIFAH RASUL YANG AGUNG’.

0 komentar:

Posting Komentar

 
*MUTIARA HADITS NABI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM* Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."(HR BUKHARI) Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman [17] ) seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."(HR BUKHARI)