*** SELAMAT DATANG *** Ini adalah blog pribadi yang dikelola secara independen oleh Netter desa Mintobasuki kec. Gabus kab. Pati. Blog Mintobasuki Gabus Pati bukanlah blog resmi pemerintahan desa Mintobasuki. Blog ini tidak ada hubungan dalam bentuk apa pun dengan organisasi, kelompok dan kepentingan tertentu di desa Mintobasuki. Artikel-artikel yang disajikan adalah tulisan lepas yang berisi uneg-uneg, ide, pemikiran, opini pribadi penulis dan pernik-pernik terkait desa Mintobasuki.

Jumat, 15 Juni 2012

Ada Apa dengan Anak-Anak Kita?


ilustrasi-mirasSebagai orang tua, peristiwa beberapa waktu yang lalu di desa kita, cukup membuat kaget sekaligus prihatin. Bagaimana tidak, seorang anak usia Sekolah Dasar sudah berani mencicipi minuman keras bersama teman-temannya. Bahkan ada juga yang dengan sembunyi-sembunyi menyimpan film-film porno di memori hapenya. Ini adalah masalah serius yang sedang dihadapi dunia pendidikan kita saat ini, bukan hanya di kampung kita tercinta, Mintobasuki Gabus Pati, akan tetapi juga di tempat-tempat lain. Kita khawatir kasus ini ibarat gunung es, yang terdeteksi hanyalah permukaannya saja sedangkan kenyataan yang ada lebih mengkhawatirkan lagi. Harapan kita memang tidak demikian, cukup ini saja dan jangan sampai terulang lagi. Tapi bagaimanapun juga kita sebagai orang tua patut waspada jangan sampai ‘jatuh korban’ lagi dari anak-anak kita. Mereka adalah bibit-bibit belia yang mesti kita pupuk dan kita bina agar kelak menjadi manusia-manusia yang bermartabat, bermanfaat untuk sesama, dan berguna bagi agama dan negerinya. Baik buruknya masa depan negeri ini sangat bergantung dengan benih-benih penerus pembangunan saat ini. Dengan demikian, kita tidak bisa bersikap acuh tak acuh dan masa bodoh dengan fenomena yang membuat mata kita terbelalak ini.
Setidaknya ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyimpangan moral dikalangan anak-anak kita:
Pertama, faktor keluarga.
Keluarga yang tidak harmonis (broken home) sering kali dituding sebagai biang penyebab lahirnya kenakalan anak usia remaja. Hubungan orang tua yang sering diwarnai percekcokan menjadikan anak mencari aktivitas luar sebagai pelarian untuk pelampiasan beban pikiran. Celakanya, justru yang biasanya dijadikan obyek pelarian adalah aktivitas-aktivitas negatif. Demikian juga orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga waktu untuk keluarga banyak tersita juga kerap menjadi katalis bagi kenakalan remaja. Anak menjadi merasa bebas dan tak ada yang mengawasi. Atau bisa jadi penyebab lainnya adalah karena ketidakmampuan orang tua membangun komunikasi yang baik dengan anak-anaknya. Sehingga orang tua membiarkan anaknya begitu saja tanpa ada nasehat dan teguran ketika mereka melakukan kesalahan-kesalahan. Atau sebab lainnya, karena memang orang tua si anak sendiri yang tidak bisa memberikan keteladanan yang baik untuk anak-anaknya sehingga kebiasaan-kebiasaan buruk orang tuanya yang justru dicontoh, atau pun faktor-faktor yang lain.
Kedua, faktor lingkungan.
Sudah bisa dipastikan, faktor lingkungan pergaulan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kejiwaan anak. Lingkungan pergaulan yang buruk tentunya akan memberi pengaruh yang buruk juga bagi si anak sebagaimana lingkungan yang baik akan membentuk karakter yang baik bagi si anak.
Ketiga, kemajuan teknologi.
Diakui ataupun tidak, perkembangan teknologi dan komunikasi dewasa ini memberikan dampak yang demikian luas bagi perubahan pola pikir, gaya hidup dan kepribadian seseorang. Kian canggihnya sarana-sarana komunikasi menjadikan pertukaran informasi seolah tanpa batas. Apapun bisa diakses dan dibuka hanya dengan sekali klik dari komputer atau pun gadget ditangan kita.
Satu sisi kemajuan pesat dunia IT membawa dampak positif tetapi lain sisi membawa efek negatif yang juga luar biasa. Disinilah perlunya orang tua memberikan bimbingan bagi anak ketika mereka berinteraksi dengan teknologi komunikasi ini. Kalau tidak, kita khawatir anak-anak kita lebih banyak mendapat imbas negatifnya dari pada manfaatnya.
Demikian, semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
*MUTIARA HADITS NABI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM* Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."(HR BUKHARI) Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman [17] ) seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."(HR BUKHARI)