*** SELAMAT DATANG *** Ini adalah blog pribadi yang dikelola secara independen oleh Netter desa Mintobasuki kec. Gabus kab. Pati. Blog Mintobasuki Gabus Pati bukanlah blog resmi pemerintahan desa Mintobasuki. Blog ini tidak ada hubungan dalam bentuk apa pun dengan organisasi, kelompok dan kepentingan tertentu di desa Mintobasuki. Artikel-artikel yang disajikan adalah tulisan lepas yang berisi uneg-uneg, ide, pemikiran, opini pribadi penulis dan pernik-pernik terkait desa Mintobasuki.

Selasa, 24 Juli 2012

Mintobasuki Sehat Alami (bag 1): Beragam Tanaman Herbal di Sekitar Kita


Tahukah kamu kalau daun salam bisa menyembuhkan diabetes? Atau tahukah kamu kalau tanaman kumis kucing dan seledri bisa meluruhkan batu ginjal? Atau, pernahkah kamu menduga kalau daun meniran yang dianggap gulma di areal persawahan ternyata manjur untuk menjaga stamina dan kekebalan tubuh, anti bakteri, pelarut asam urat, penyembuh TBC dan hepatitis kronis? Dan yang tidak kalah luar biasa, menurut uji klinis, rimpang temulawak terbukti ampuh untuk menyembuhkan penyakit liver, penurun kolesterol dan penjaga stamina. Nah, baru tau,kan? Ternyata ada banyak tanaman mujarab di sekitar kita.

Saat ini (waktu membuat tulisan ini) di depan saya ada sebuah buku yang berjudul ‘Herbal Indonesia Berhasiat, Bukti Ilmiah & Cara Racik’ dari Trubus Info Kit. Yup, dari judulnya pasti sudah kebayang isinya. Buku ini berisi 131 macam tanaman obat dan  250 resep dari tanaman obat tersebut disertai penjelasan ilmiahnya. Luar biasa!!
Sebenarnya buku ini sudah lama belinya, cuma jarang bacanya. Nah, tulisan ini dan selanjutnya dibuat untuk sharing saja kepada pembaca blog Mintobasuki Gabus Pati yang budiman biar lebih tau tanaman obat apa saja yang ada di bumi pertiwi tercinta ini dan apa saja khasiatnya. Yuk, kita baca dan kita bedah bareng-bareng buku ini semoga membawa manfaat buat saya dan pembaca semua. Amin Allohumma… Amin.
Tapi baca ini dulu, ya.
Klasifikasi Herbal Tradisional berdasarkan Uji Ilmiah.
Untuk dikatakan obat, herbal tradisional harus melewati proses penelitian yang cukup panjang. Dari hasil penelitian inilah dapat dipastikan unsur/zat aktifnya, diketahui efek farmakologisnya, dipastikan dosisnya, diketahui efek sampingnya, dan dipastikan proses pembuatannya. Badan Pengawas Obat dan Makanan mengelompokkan tanaman obat menjadi 3 klasifikasi, yaitu jamu, herbal terstandar, dan fitofarmaka. Apa sih maksudnya?
Jamu yaitu ramuan yang dibuat dari bahan-bahan alam, digunakan secara turun temurun, dipercaya berkhasiat berdasar pengalaman, dan belum ada penelitian ilmiah untuk mendapatkan bukti klinik mengenai khasiat tersebut. Contoh-contoh tanaman herbal yang masuk kategori ini adalah:
Adas untuk mengobati gangguan pencernaan, rematik dan gangguan jerawat.
Akar wangi untuk menghilangkan bau mulut.
Alpukat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, menghaluskan kulit dan menyembuhkan sakit pinggang.
Brotowali untuk pengobatan diabetes, gatal pada kulit, obat oles untuk kudis dan ramuan minum untuk penderita kudis.
Jeruk keprok digunakan untuk meredakan batuk.
Jeruk nipis untuk mengobati laringitis/tenggorokan bengkak.
Rosela untuk anti oksidan dan penurun hipertensi.
Daun saga untuk mengobati amendel, radang tenggorokan dan susah buang air besar.
Dan masih ada puluhan contoh lainnya.
Herbal Terstandar, yaitu bahan-bahan jamu yang telah diuji secara ilmiah (penelitian praklinik dengan hewan uji) meliputi uji khasiat dan manfaat. Jamu harus memenuhi kriteria aman, klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah, telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang dipergunakan dalam produk jadi, dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Contoh tanaman obat yang masuk klasifikasi ini adalah:
Mengkudu untuk anti kanker dan beri-beri.
Daun salam untuk mengobati kencing manis, menurunkan kolesterol dan meredakan diare.
Jati belanda untuk melangsingkan tubuh dan penurun kolesterol.
Jahe merah untuk menambah gairah seks, mengobati gangguan THT dan rematik.
Sambiloto untuk mengobati radang empedu, gondok dan bisa untuk anti diabetes.
Fitofarmaka, merupakan kategori tertinggi, herbal dengan persyaratan aman, klaim khasiat berdasarkan uji klinik (diterapkan pada manusia), telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang dipergunakan, dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Nah, jamu dengan standar fitofarmaka ini bisa disejajarkan dengan obat modern.
Tanaman obat yang masuk kategori ini adalah:
Meniran untuk mengobati asam urat, gastritis, influensa, rematik dan wasir.
Jamur ling zhi berkhasiat untuk anti kanker, memperbaiki kondisi tubuh, menyembuhkan tumor dan bisa dipakai obat luar untuk luka.
Temulawak untuk menjaga stamina tubuh dan penurun kolesterol.
Seledri untuk menurunkan hipertensi, penyubur rambut, rematik dan mengatasi wajah berminyak.
Kumis kucing untuk peluruh kencing, gangguan ginjal dan stabilkan gula darah.
Dan masih ada beberapa tanaman obat yang masuk klasifikasi ini.
Bagaimana, menarik bukan?
Lalu, bagaimana ceritanya tanaman-tanaman tersebut bisa berperan sebagai obat? Apakah ada penjelasan ilmiahnya?
O, tentu!! Ini bukan ilmu sihir dan perdukukan yang tidak masuk di akal. Semuanya bisa dijelaskan secara logis dan ilmiah!!
Tanaman memiliki 2 sistem metabolisme, primer dan sekunder. Metabolisme primer menghasilkan senyawa-senyawa yang digunakan untuk biosintesis sehari-hari, yaitu karbohidrat, protein, lemak dan asam nukleat. Sedangkan metabolisme sekunder digunakan tumbuhan untuk pertahanan dari pengaruh buruk lingkungan dan serangan hama penyakit. Berdasar asal mula biosintetisnya, metabolit sekunder terbagi menjadi 3 kelompok besar yaitu, terpenoid & steroid, alkaloid & senyawa fenolat. Senyawa-senyawa inilah yang nantinya berperan sebagai obat herbal.
Lalu, apa saja tanaman herbal yang ada di sekitar kita?
Bagaimana penjelasan ilmiahnya?
Dan, bagaimana cara meraciknya?
Kalau anda masih penasaran, silahkan dibaca artikel selanjutny.
Bersambung, Insya Alloh…

0 komentar:

Posting Komentar

 
*MUTIARA HADITS NABI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM* Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."(HR BUKHARI) Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman [17] ) seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."(HR BUKHARI)