Hujan deras yang mengguyur wilayah Pati di awal Januari tahun ini
mengakibatkan beberapa desa yang berada di kanan dan kiri sungai
Silugonggo terendam banjir, tak terkecuali sisi utara dan sisi barat Ds
mintobasuki. Tepatnya dukuh Loran dan Kulonan. Banjir menggenang
terhitung sejak minggu ke-2 sampai minggu ini. Panen raya yang
direncanakan warga akhirnya gagal. Area persawahan yang berada di
sebelah timur desa pun tak luput dari genangan air karena daerah ini
terhitung rendah. Akhirnya, warga hanya bisa memanen sisa-sisa tanaman
padi mereka.
Curah hujan yang cukup tinggi di bulan desember dan Januari memang
kerap kali berdampak banjir karena sungai Silugonggo yang tidak mampu
membendung luapan air. Disamping itu factor sedimentasi kronis yang
mengakibatkan pendangkalan dan penyempitan sungai juga turut menjadi
pemicu banjir. Kondisi ini diperparah dengan air kiriman dari waduk
Kedungombo dan waduk Tanggulangin karena debit air yang sudah melampaui
ambang batas aman dan harus dikurangi. Keadaan semacam ini seakan hal
biasa dialami warga yang mendiami daerah sepanjang DAS Silugonggo. Namun
yang patut disayangkan tidak adanya upaya pemerintah setempat untuk
menanggulagi bencana alam tahunan ini.
Banjir telah meluluhlantakkan infrastruktur warga, rusaknya areal
pertanian dan kegagalan panen, rusaknya prasarana umum, hilangnya mata
pencaharian warga, timbulnya masalah kesehatan, musnahnya harta benda
bahkan nyawa.
Segudang harapan warga yang tertimpa musibah ditujukan kepada para
pemimpin dengan harapan agar terbuka hati dan mata mereka melihat
penderitaan mereka. Semoga kedepannya pemerintah setempat mau melakukan
tindakan konkrit untuk mengatasi musibah banjir ini dan tidak
membiarkannya berlarut-larut.
0 komentar:
Posting Komentar