*** SELAMAT DATANG *** Ini adalah blog pribadi yang dikelola secara independen oleh Netter desa Mintobasuki kec. Gabus kab. Pati. Blog Mintobasuki Gabus Pati bukanlah blog resmi pemerintahan desa Mintobasuki. Blog ini tidak ada hubungan dalam bentuk apa pun dengan organisasi, kelompok dan kepentingan tertentu di desa Mintobasuki. Artikel-artikel yang disajikan adalah tulisan lepas yang berisi uneg-uneg, ide, pemikiran, opini pribadi penulis dan pernik-pernik terkait desa Mintobasuki.

Senin, 11 Mei 2015

Mintobasuki Menolak Paham ISIS, Syiah, Liberal dan Komunis


wpid-2015510060052.jpgSaat ini di balai desa Mintobasuki terpampang spanduk bertuliskan “PANCASILA, UUD 1945 & NKRI HARGA MATI SELURUH WARGA MASYARAKAT DESA MINTOBASUKI MENYATAKAN MENOLAK PAHAM ISIS”. Spanduk ini merupakan bukti kepedulian dan kewaspadaan warga Mintobasuki terhadap munculnya berbagai paham dan sekte yang berpotensi mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Akan tetapi, mungkin banyak pula warga Mintobasuki yang tidak kenal apa itu ISIS -yang sekarang sudah berubah jadi IS. ISIS (The Islamic State of Iraq and Syiria) atau Negara Islam Iraq dan Syiria adalah sebuah faksi bersenjata pecahan dari Al-Qaeda yang muncul pertama kali di Iraq dalam menghadapi penjajah Amerika di negara tersebut. ISIS pertama kali diproklamirkan bulan April 2014 dengan Abu Bakar AlBaghdady sebagai pemimpinnya. Faksi ini mengklaim bahwa ISIS lah negara Islam yang sah di Iraq dan Syiria dan mewajibkan setiap kelompok jihad yang ada di wilayah tersebut untuk bersatu dan mendukung ISIS dengan berbaiat kepada Abu Bakar AlBaghdady. Namun kelompok-kelompok jihad yang ada justru melakukan penolakan terhadap seruan tersebut.
Pada tanggal 29 Juni 2014 juru bicara ISIS mengumumkan bahwa ISIS telah berganti nama menjadi IS (Islamic State) atau negara Islam dengan Abu Bakar AlBaghdady sebagai khalifahnya. Dengan demikian seluruh kaum muslimin yang ada haruslah berbaiat (bersumpah setia untuk mendukungnya) kepada khalifah mereka dan meninggalkan ketaatan dan baiat kepada  kepala negara mereka masing-masing. Maklumat ini tentulah menimbulkan gesekan-gesekan dengan faksi jihad yang ada di wilayah Iraq dan Syiria karena mereka menganggap pembetukan negara Islam saat ini belumlah tepat mengingat kondisi perang yang masih berkecamuk dan tidak cukup konsolidasi antar faksi jihad yang ada. Penolakan ini menimbulkan konflik yang kian melebar.

ISIS mengkafirkan siapa pun yang tidak mau berbaiat kepada kelompok mereka dan berjihad bersamanya. Mereka membunuh kaum muslimin termasuk warga sipil yang tidak berdosa karena dianggap menentang khalifah dan murtad. Menurut mereka, membunuh kaum muslimin yang telah mereka anggap murtad dan kafir adalah lebih utama sebelum membunuh kaum kafir selainnya. Sehingga kita dapati mereka sangat keras permusuhannya terhadap kaum muslimin di luar jamaahnya. Bahkan wanita dan anak-anak tidak luput dari aksi biadab yang mereka lakukan.
Seringkali aksi-aksi kejam mereka dalam mengeksekusi dan membunuh kaum muslimin mereka rekam dan diunggah di Youtube untuk menimbulkan rasa takut dan teror di tengah-tengah kaum muslimin. Kekejaman dan kebrutalan mereka sangatlah dirasakan kaum muslimin di sana. Perilaku mereka sangat jauh dari nilai-nilai Islam. Mereka inilah yang cocok disebut kaum Khawarij yang banyak disebutkan oleh Rasululloh -shallallohu ‘alaihi wa sallam- dalam hadits-haditsnya. Mereka membunuh kaum muslimin dan membiarkan kaum musyrikin dan kafirin.

Bagaimana di Indonesia? Indonesia adalah lahan subur bagi tumbuh dan berkembangnya berbagai aliran yang ada, bahkan paham model ISIS pun ada juga simpatisannya. Paham ISIS/IS memang berbahaya dan perlu ada kontrol yang ketat untuk mengawasi pergerakan mereka. Namun kita tidak perlu khawatir karena jumlah mereka tidaklah banyak dan terus dipantau oleh pihak intel negara sehingga gerak-gerik mereka selalu terpantau.

Sebenarnya ada paham yang lebih berbahaya yang sedang berkembang di negara kita yaitu Syiah. Syiah merupakan sebuah sekte sesat yang mengaku pecinta Ahlul Bait Nabi -shollallohu ‘alaihi wa sallam- namun jika ditelisik lebih jauh mereka bukanlah pecinta Ahlul bait Nabi tapi pengikut Ahlul bait kekaisarana Persia. Mereka mengkafirkan seluruh shahabat Nabi -shollallohu ‘alaihi wa sallam-. Tujuan mereka adalah untuk menimbulkan keragua-raguan umat Islam terhadap agama mereka. Jika para shahabat yang merupakan para pembawa panji Islam dikafirkan maka apa pun yang mereka bawa adalah produk kekafiran yang harus ditinggalkan. Artinya al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi juga perlu diragukan karena yang menyampaikan adalah orang yang telah mereka kafirkan. Dan mereka -Syiah- memang telah mempunyai kitab suci tersendiri yang berbeda dengan Al-Qur’an.
Dan Syiah juga menganggap orang Islam di luar jamaahnya adalah kafir Nawashib yang halal dibunuh dan dialirkan darahnya. Doktrin ini telah tertulis dibuku-buku karya Imam-Imam mereka. Dan mereka telah mempraktekkan ajaran ini di negara-negara mayoritas Syiah seperti di Iran, SYiria, Iraq, Lebanon dan terakhir di Yaman. Mereka menghancurkan masjid-masjid kaum muslimin dan membunuhi mereka dengan cara-cara yang sangat biadab. Namun secara umum, syiah yang ada di dunia ini mendapat sokongan dari negara Iran yang merupakan negara Syiah di dunia.

Di Indonesia mereka bermain dengan sangat cantik. Dengan bertopengkan ajaran pecinta ahlul bait mereka menanamkan pengaruhnya di tengah-tengah kaum muslimin. Mereka membuat yayasan-yayasan, tempat-tempat pendidikan, tempat-tempat kesehatan dll. Mereka memiliki ajaran Taqiyyah yaitu menyembunyikan kesesatan Syiah mereka ketika bergaul dengan kaum muslimin sehingga banyak kaum muslimin yang terpedaya dan masuk ke lingkaran mereka tanpa sadar. Di saat mereka masih minoritas mereka menampakkan sikap santun dan baik akan tetapi ketika jumlah mereka mayoritas tak segan-segan untuk melakukan kudeta dan memberontak pemerintah yang sah.
Berdasarkan informasi dari salah seorang petinggi mereka yang telah bertaubat, Syiah telah merencanakan kudeta di Indonesia sekitar tahun 2020 mendatang -semoga Alloh memporak-porandakan makar mereka terhadap negeri kita ini-. Dan kabar ini bukanlah isapan jempol semata. Banyak tokoh-tokoh syiah yang telah dipersiapkan duduk di lembaga-lembaga penting negara, baik sipil maupun militer. Bahkan, ada sekitar 6.000 imigran gelap asal Afghanistan yang beragama Syiah yang telah dikirim ke Indonesia dan menyebar di beberapa kota. Mereka semuanya laki-laki dan berusia produktif. Bahkan, menurut data pengkaji Syiah di Indonesia telah terjadi sekitar 21 kali konflik antara umat Islam dan Syiah yang di antaranya telah menelan korban jiwa, sebagaimana di Sampang Madura. Terakhir kalinya adalah di Pondok Adz-Dzikra asuhan Ust Muhammad Arifin Ilham. Mereka memukuli penjaga masjid dan merusakkan pondok. Syiah inilah sebenarnya ancaman nyata bagi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini.

Di samping Syiah, ada juga paham Komunis yang setelah lengsernya Orde Baru mereka mulai menampakkan jati dirinya. Saat ini Komunisme bukan lagi dianggap bahaya laten yang mengancam kedaulatan NKRI. Bahkan, bahkan ada selebritis yang terang-tarangan mengenakan baju lambang ‘Palu Arit’ dan di ekspose di media masa tanpa merasa takut dan khawatir sebagaimana masa orde baru dulu. Sepak terjang mereka di pemerintahan pun kian terasa. Salah satu contohnya adalah penghapusan kolom agama di KTP yang ditengarai adanya ulah tangan komunis di belakngnya.
Tentang kekejaman paham komunis dengan partai PKI-nya tentu masih segar dalam ingatan kita. Bagaimana mereka menekan kehidupan beragama di negara kita saat itu. Mereka membunuh dan mengubur hidup-hidup para Kyai di Jawa Timur di tahun 1948 dan 1965. Puncaknya adalah kudeta mereka di tahun 1965 dengan gerakan G30S/PKI dengan penyiksaan dan pembunuhan para Jendral yang loyal dengan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara-cara yang bengis dan kejam di luar batas perikemanusiaan.

Dan masih ada satu lagi yang merupakan paham berbahaya, yaitu paham liberal. Mereka mengotak-atik agama Islam sekehendak mereka sendiri. Mereka menganggap bahwa ajaran Islam saat ini tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman dan perlu direvisi. Gerakan mereka didukung oleh orang-orang yang ditokohkan. Mereka belajar filsafat Islam di negara-nagara kafir dengan membawa pemikiran-pemikiran yang merusak kemudian diimpor ke negara kita dan diajarkan di universitas-universitas berlabel Islam. Maka jangan heran jika ada mahasiswa yang setelah lulus kuliah di universitas Islam justru murtad dan tidak bertuhan.

Kaum liberalis banyak mendirikan sekolah-sekolah dan universitas-universitas untuk kaderisasi. Mereka juga banyak mencetak buku-buku dalam rangka menyebarkan paham leberal mereka. Pergerakan mereka sangatlah masif dengan didukung tokoh-tokoh mereka yang dianggap intelektual di kalangan orang awam. Bahkan tak sedikit tokoh mereka yang dijuluki cendekiawan muslim tapi pada kenyataannya mereka mau meruntuhkan bangunan agama Islam.

Mungkin kita masih ingat Universitas Islam Negeri (dulu IAIN) Syarif Hidayatulloh Bandung yang mereka melakukan penghujatan terhadap ajaran Islam diantaranya mereka mengatakan dalam caci makinya bahwa kampus mereka “Bebas Tuhan” (atau tuhan itu tidak ada)dan “Anjing-hu Akbar”. Silhakan search di youtube dengan kata kunci “Ada penghujatan islam di kampus IAIN Bandung”. Atau sekitar setahun yang lalu kita dibuat miris dengan spanduk yang bertuliskan “Tuhan Membusuk” yang dibawa oleh mahasiswa UIN dalam Ospeknya. Ini adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan.

Justru ironisnya, paham liberal inilah yang mereka anggap sebagai kemajuan berfikir dalam memahami Islam. Mereka menganggap mengkaji Islam dengan cara merujuk pada pemahaman ulama-ulama terdahulu adalah sebuah kemunduran dan kejumud-an dalam berfikir. Padahal, cara berfikir mereka yang demikian liberal ini justru yang akan meruntuhkan pondasi Islam dari akar-akarnya.

Demikianlah sedikit ulasan dari kami, bahwa ISIS hanyalah satu di antara sekian paham Radikal dan berbahaya yang sedang berkembang di negara kita yang berpotensi merongrong keutuhan NKRI. Di sana masih banyak paham-paham berbahaya lainnya yang sedang berkembang dan membahayakan Negeri kita yang juga harus kita waspadai. Semoga negara kita senantiasa dilindungi oleh Alloh -ta’ala- dari segala makar orang-orang jahat tersebut.
Amin ya Robbal ‘Alamin.

0 komentar:

Posting Komentar

 
*MUTIARA HADITS NABI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM* Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."(HR BUKHARI) Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman [17] ) seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."(HR BUKHARI)