Warga
tani Koripan Sampi, Mintobasuki sedang mengairi lahannya dengan menyedot air dari hilir dan ditampung ke hulu, kemudian dialirkan ke lahan pertaniannya. |
Siang itu petani dari dukuh Koripan Sampi desa Mintobasuki bergotong royong memperbaiki aliran air di kali Tambak. Mereka membuat alur air di sepanjang dasar sungai yang mulai mengering selebar sekitar 40cm. Alur air ini diharapkan bisa teraliri air sungai Silugonggo jika terjadi pasang naik (Rob) sehingga bisa dimanfaatkan untuk irigasi. Sejak beberapa hari lalu saluran air yang ada di bendungan Etan Omah juga sudah diperbaiki. Sumbatan-sumbatannya dari runtuhan tanggul penahan air sudah dikeruk dan dinaikkan dari aliran air. Harapannya jika air sungai pasang bisa naik sampai ke hulu kali Tambak.
Berikut ini foto dam air di sawah Etan Omah yang kondisinya telah mengalami kerusakan di beberapa bagian.
Usaha mereka tak sia-sia. Air pasang yang cukup tinggi dari sungai Silugonggo masuk sampai ke alur air yang mereka buat. Ada belasan mesin pompa air yang beroperasi sepanjang aliran kali Tambak. Meski air pasang hanya dalam hitungan jam, tapi cukup untuk menyirami tanaman padi mereka yang sudah mulai berisi. Namun masalahnya Rob ini hanya terjadi dua kali dalam sebulan dalam rentang waktu persiklusnya sekitar 4 hari. Dan dalam rentang waktu 4 hari ini pun selalu berubah-ubah waktunya dan berubah-ubah debit air yang mengalir.
Warga sedang mengairi lahannya dengan menggunakan mesin pompa air di kali Tambak. |
Perlu ada upaya untuk mengatasi krisis pengairan ini. Mengingat kasus ini adalah hal yang lazim terjadi setiap tahunnya. Jika tidak segera ditemukan pemecahannya petanilah yang sering menderita kerugian. Bagaimana tidak, panen yang sudah terlihat di depan mata harus gagal karena kurang air. Atau, seandainya air tersedia mereka juga perlu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit karena mereka menggunakan mesin pompa untuk irigasi tersebut yang berimbas pada tingginya biaya pemakaian BBM. Di daerah lain, krisis air lebih parah lagi. Untuk mengairi lahan pertaniannya mereka harus beli air tangki yang harganya berkisar Rp90.000 – Rp100.000. Jika ini terjadi sampai musim panen tiba, bisa diperhitungkan berapa biaya yang mesti di keluarkan. Bisa jadi mereka justru merugi.
Harapannya ada perbaikan infrastruktur pertanian di desa Mintobasuki. Bagaimana pun juga sektor pertanian masih menjadi tumpuan harapan bagi sebagian besar warga Mintobasuki. Dengan adanya perbaikan infrastruktur di sektor pertanian ini diharapkan bisa mengangkat taraf hidup warga tani Mintobasuki secara khusus dan warga tani di sekitar Mintobasuki secara umum. Masih banyak kendala-kendala yang butuh pemecahan yang serius yang perlu melibatkan seluruh elemen masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar