*** SELAMAT DATANG *** Ini adalah blog pribadi yang dikelola secara independen oleh Netter desa Mintobasuki kec. Gabus kab. Pati. Blog Mintobasuki Gabus Pati bukanlah blog resmi pemerintahan desa Mintobasuki. Blog ini tidak ada hubungan dalam bentuk apa pun dengan organisasi, kelompok dan kepentingan tertentu di desa Mintobasuki. Artikel-artikel yang disajikan adalah tulisan lepas yang berisi uneg-uneg, ide, pemikiran, opini pribadi penulis dan pernik-pernik terkait desa Mintobasuki.

Selasa, 09 Juni 2015

Menyambut Tamu Agung: Ramadhan


Zubair bin Awwam MintobasukiBergulirnya waktu tak terasa telah mengantarkan kita pada penghujung bulan Sya’ban 1436 H yang artinya sebentar lagi kita akan kedatangan tamu agung, yaitu bulan Ramadhan. Seolah baru kemarin kita berpuasa Ramadhan dan berhari raya bersama, namun sebentar lagi tamu yang penuh berkah itu akan berkunjung lagi ke tengah-tengah kita.
Bulan Ramadhan, bulan yang sangat dinanti-nantikan orang-orang yang beriman. Di bulan itu pintu-pintu Jannah (surga) di buka dan pintu-pintu neraka ditutup, serta dibelenggu syaitan-syaitan. Di bulan itu kaum muslimin diwajibkan berpuasa satu bulan penuh, yaitu menahan dari dari makan, minum dan jima’ dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Puasa adalah ibadah orang-orang sholih terdahulu, sebelum Rasululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- di utus, juga menjadi syariat bagi kita, umat akhir jaman. Tujuan dari diperintahkannya berpuasa adalah agar kita menjadi hamba-hamba yang bertaqwa. Alloh -ta’ala- berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)


Di bulan itu juga, kita dianjurkan untuk banyak-banyak beramal shalih karena pahala amal kita akan dilipatgandakan melebihi amal-amalan yang kita lakukan dibulan-bulan lainnya. Kita bisa melakukan berbagai aktivitas ibadah seperti membaca Al-Qur’an, memperbanyak sholat dan dzikir, menyantuni fakir miskin dan anak-anak yatim, bersedekah dan berinfaq, memberi makan dan minum orang yang berbuka puasa, i’tikaf, berdakwah dan ta’lim, dan ibadah-ibadah lainnya.

Kita juga dianjurkan untuk memperbanyak sholat malam, yaitu sholat tarawih yang waktu pelaksanaannya dari ba’da isya’ sampai masuk waktu subuh. Sangat dianjurkan melakukan sholat tarawih dengan berjamaah bersama Imam. Bahkan, barang siapa yang sholat tarawih bersama Imam sampai selesai maka baginya ditulis pahala seperti sholat semalam suntuk. Semoga para imam sholat di kampung kita diberi taufiq oleh Alloh agar mereka memperbagus sholatnya, terpenuhi syarat rukunnya, yaitu tuma’ninah.

Di bulan Ramadhan ada satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qodar. Kaum muslimin sangat dianjurkan untuk bisa meraih keutamaan ibadah di malam tersebut karena pahalanya yang besar dan dilipatgandakan oleh Alloh -ta’ala- seperti orang yang beramal seribu bulan. Kita tidak tahu dan tidak diberitahu kapan datangnya malam itu, hanya diberi isyarat di sepertiga akhir Ramadhan di malam-malam ganjilnya. Namun, alangkah baiknya jika kita tetap melakukan ibadah dengan istiqomah dan konsisten di setiap malam-malam Ramadhan, dengan demikian malam seribu bulan itu pun bisa kita dapatkan.

Kita juga diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah, demikian pula kita berkewajiban mengeluarkannya untuk orang-orang yang berada di bawah tanggungan kita, yaitu berupa makanan pokok penduduk setempat yang harus kita keluarkan untuk diberikan kepada kaum fakir miskin sebanyak satu Sho’, atau kalau dikonversi ke ukuran kita sekitar 2,5kg. Waktu pengeluarannya di penghujung Ramadhan sebelum melakukan sholat Idul Fitri. Ada pembahasan panjang tentang kapan awal mengeluarkan zakat fitrah ini, namun yang pasti batas akhirnya sebelum melakukan sholat Idul Fitri. Zakat fitah adalah hak-nya fakir miskin, tidak boleh dialihkan untuk keperluan lainnya, apalagi dijual dan disimpan untuk pembangunan masjid dan sebagainya. Semoga para pengelola zakat fitrah di kampung kita diberikan taufiq agar bisa amanah dalam mengelola zakat fitrah.

Yang terakhir, setelah sebulan penuh kita berada di bulan ramadhan dengan mereguk berbagai nikmat dan manisnya ibadah, sampailah kita di penghujung Ramadhan. Ketika sang surya telah tenggelam dan gema takbir bersahutan, di situlah telah tiba hari kemenangan. Kita merayakannya dengan mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil  seraya memuji kepada Alloh atas segala karunianya yang telah mempertemukan kita dengan tamu istimewa, tamu agung nan penuh berkah. Kita berharap dipertemukannya lagi di tahun-tahun yang akan datang. Kita bersama berduyun-duyun pergi ke tanah lapang sambil tak henti-hentinya menggemakan takbir, tahmid dan tahlil sebagai ungkapan syukur. Dan kita melaksanakan sholat Idul Fitri. Kita saling mendoakan saudara kita dengan mengucapkan taqoballohu minna wa minkum (semoga Alloh menerima amal-amal kita-selama ramadhan).

Ya, semoga kita dipertemukan oleh Alloh untuk bisa bersua dengan bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi. Semoga kita diberi kekuatan dan taufiq untuk bisa memanfaatkannya sebaik-baiknya sehingga ketika kita keluar dari bulan tersebut telah terampuni dosa-dosa kita.
Amin ya Robbal ‘Alamain.

0 komentar:

Posting Komentar

 
*MUTIARA HADITS NABI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM* Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."(HR BUKHARI) Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman [17] ) seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."(HR BUKHARI)