*** SELAMAT DATANG *** Ini adalah blog pribadi yang dikelola secara independen oleh Netter desa Mintobasuki kec. Gabus kab. Pati. Blog Mintobasuki Gabus Pati bukanlah blog resmi pemerintahan desa Mintobasuki. Blog ini tidak ada hubungan dalam bentuk apa pun dengan organisasi, kelompok dan kepentingan tertentu di desa Mintobasuki. Artikel-artikel yang disajikan adalah tulisan lepas yang berisi uneg-uneg, ide, pemikiran, opini pribadi penulis dan pernik-pernik terkait desa Mintobasuki.

Rabu, 04 Maret 2015

Warga Koripan Sampi Mintobasuki Memasuki Masa Panen


wpid-2015215060921.jpgMasa panen padi warga Koripan Sampi dan Karanganyar Mintobasuki sudah dekat, tinggal hitungan hari. Padi di sawah sudah menguning, membuat girang penanamnya. Tahun ini membawa berkah tersendiri bagi warga tani Mintobasuki karena tidak ada ‘hama banjir’ yang biasanya datang di akhir bulan Desember sampai akhir Januari.
Beberapa warga tani malah ada juga yang sudah  mempersiapkan lahan untuk persemaian bibit padi. Harapannya, seusai panen ini mereka bisa langsung melakukan penanaman yang kedua. Dengan demikian, masa tunggu antara masa panen dengan masa penanaman berikutnya tidaklah terlalu lama. Selain efisiensi waktu, langkah ini ditempuh agar tanaman padi mereka tetap cukup air sampai tiba musim panen berikutnya. Hal ini mengingat masa panen berikutnya diperkirakan mendekati musim kemarau sehingga sangat mungkin mereka akan menghadapi masalah pengairan jika tidak cepat-cepat memanfaatkan kesempatan yang ada. Oleh karenanya, langkah ‘curi start’ dan ‘jemput bola’ pun mereka lakukan.
wpid-2015307140720.jpg wpid-2015307130914.jpg
Kondisi ini tentunya berbeda dengan warga tani yang areal persawahan mereka dekat dengan aliran sungai Silugonggo karena meski curah hujan sudah rendah mereka masih bisa memanfaatkan aliran sungai Silugonggo untuk pengairan. Sungai Silugonggo yang airnya tidak pernah kering sepanjang tahun merupakan berkah yang besar bagi para petani di sekitarnya. Para warga tani yang berada di sekitar DAS Silugonggo sudah melakukan penanaman sejak beberapa minggu yang lalu. Hal ini karena meraka pun sudah memasuki masa panen sekitar satu bulan atau lebih dibandingkan warga tani Koripan Sampi.
Seperti halnya warga tani lainnya, warga tani di dusun ini pun mengandalkan air hujan sebagai sumber pengairan utamanya. Tidak jarang jika hujan tidak turun atau turun dengan intensitas yang kurang memadai para warga memanfaatkan air sungai tambak untuk pengairan. Biaya operasional pun tidak sedikit, cukup memberatkan  para warga karena untuk pengairan ini harus menggunakan pompa air yang cukup menghabiskan banyak biaya. Namun mereka tidak ada pilihan lain. Inilah langkah yang mesti ditempuh agar ketika masa panen tiba mereka bisa memetik hasilnya.
Harapannya, para pemimpin dan aparat desa Mintobsuki bisa memberikan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan pengairan pertanian ini karena bagaimana pun juga warga tani Mintobasuki sangat mengharapkan adanya sistem perbaikan untuk menunjang kemajuan usaha mereka. Lahan pertanian merupakan tumpuan harapan bagi sebagian besar warga untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Perbaikan infrastruktur pertanian akan sangat berdampak bagi peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan mereka.
Sekian

0 komentar:

Posting Komentar

 
*MUTIARA HADITS NABI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM* Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."(HR BUKHARI) Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman [17] ) seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."(HR BUKHARI)