*** SELAMAT DATANG *** Ini adalah blog pribadi yang dikelola secara independen oleh Netter desa Mintobasuki kec. Gabus kab. Pati. Blog Mintobasuki Gabus Pati bukanlah blog resmi pemerintahan desa Mintobasuki. Blog ini tidak ada hubungan dalam bentuk apa pun dengan organisasi, kelompok dan kepentingan tertentu di desa Mintobasuki. Artikel-artikel yang disajikan adalah tulisan lepas yang berisi uneg-uneg, ide, pemikiran, opini pribadi penulis dan pernik-pernik terkait desa Mintobasuki.

Kamis, 29 Januari 2015

Desa Cyber Mintobasuki Gabus Pati?


wpid-2015125160036.jpgBeberapa waktu lalu sempat baca di surat kabar (22/1/2015) berita tentang desa Campurejo, Kec Tretep, Kab Temanggung yang dinobatkan sebagai desa cyber pertama di Jawa Tengah. Bahkan peresmiannya dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Temanggung Bambang Sukarno dan Execitive General Manager (EGM) Telkom Divre IV Jateng dan DIY Rosyidul Umam dan ratusan warga desa. Program desa cyber ini difasilitasi wifi dari Telkom dan jaringan internet dengan kapasitas 10 MB. Dengan adanya jaringan internet ini diharapkan bisa mempermudah komunikasi antar kadus (Kepala Dusun) yang letaknya memang berjauhan dan lebih mendorong bagi terwujudnya transparansi desa di berbagai segi, baik masalah pengelolaan keuangan, sosialisasi program-program pembangunan dan sebagainya.
Bagaimana dengan Desa kita?

Memang benar bahwa tidak semua yang canggih-canggih pasti sesuai jika diaplikasikan. Kita memanfaatkan teknologi karena kebutuhan untuk memperingan pekerjaan-pekerjaan sehari-hari. Demikian pula dengan dunia internet yang sekarang sudah boming dimana-mana dengan dukungan social media-nya.
Social Media merupakan produk IT yang demikian mendunia saat ini. Dahulu, internet hanya menjadi sarana komunikasi satu arah. Pengakses internet hanya pasif menerima informasi yang diterimanya tanpa bisa memberikan feedback apa pun. Tapi di era Web 2.0 ini telah terjadi transformasi yang demikian pesat di dunia internet. Dengan internet seseorang tidak hanya bisa mengakses informasi yang dibutuhkan tapi juga bisa memberika feedback dan tanggapan. Jadilah komunikasi dua arah, bahkan multi-arah.
Saat ini kita dengan mudah men-share (membagikan) informasi ke orang tertentu atau publik atau komunitas tertentu dan pada saat yang bersamaan masing-masing individu yang membaca informasi tersebut bisa memberikan tanggapan, komentar, sanggahan dll dalam waktu yang bersamaan (real time). Kita bisa chatting (ngobrol/diskusi) dengan orang lain di belahan dunia mana pun dengan fasilitas sosmed yang diapplikasikan di internet. Pertukaran informasi yang demikian cepat menjadikan dunia ini seolah sempit karena apa pun yang terjadi di luar sana bisa langsung kita akses informasinya. Sebuah revolusi di dunia komunikasi yang luar biasa.
Dengan demikian sarana untuk merintis “Desa Cyber” sudah tersedia, selanjutnya menunggu komitmen dari para aparatur desa untuk melakukan kajian seberapa efektif jika sarana tersebut kita aplikasikan demi kemajuan desa. Bagaimana pun juga memanfaatkan teknologi semacam ini kedepannya adalah sebuah keniscayaan kalau kita tidak mau dianggap ‘komunitas yang tertinggal’. Informasi di atas sudah memberikan gambaran kepada kita bagaimana kedepannya e-goverment akan menjadi trend di lingkungan pemerintahan kita. E-Goverment (pemerintahan digital) secara sederhana bisa kita artikan sebagai sebuah pengembangan teknologi informasi untuk meningkatkan manajemen dan sistem kerja di lingkungan pemerintahan, dalam hal ini pemerintahan desa. Dengan E-Goverment, semua program dan informasi dari desa bisa diakses oleh para warganya secara online.
Lalu, apa keuntungannya?
Kita membutuhkan informasi mengenai berbagai program-program desa ke depan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Program-program apa saja yang hendak dicapai, instrumen apa saja yang sudah dipersiapkan, dan seberapa jauh kemajuan yang telah dicapai dalam mewujudkan agenda tersebut. Dari sini kita bisa mengetahui tingkat kapabilitas seorang pemimpin, apakah dia seorang visioner atau sekedar pemimpin pilihan yang tidak memiliki program kerja yang tidak jelas.
Kita butuh informasi transparansi pengelolaan berbagai sumber dana yang masuk ke desa untuk membantu mengontrol dan menjamin bahwa setiap dana yang terdistribusi telah tepat sasaran. Selama ini transaksi keuangan desa tidak banyak yang diketahui publik dan hanya menjadi konsumsi para ‘elit’ desa. Berapakah dana yang masuk? Kemana dan untuk apakah alokasinya? Berapakah sisanya? dan lain-lain yang tidak banyak diketahui. Harapannya, dengan di ‘open’, warga bisa membantu mengkawal dan mengontrol berbagai program yang ditujukan untuk kemajuan desa. Tentu maksud di ‘open’ di sini bukanlah tanpa batasan privasi. Tentunya ada banyak hal terkait urusan ‘dapur desa’ yang tak perlu kita ekspose ke publik.
Untuk Siapa Program ini?
Tentu saja untuk warga desa yang butuh informasi-informasi terkait desa mereka. Baik yang berdomisili di dalam maupun di luar desa, bahkan di luar negeri sekali pun.
Demikian, ini sekedar uneg-uneg saya pribadi untuk desa saya tercinta. Harapannya, kedepannya Mintobasuki pun bisa menjadi desa cyber. Akan sangat mubazir jika internet dengan berbagai sarananya hanya digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Ada banyak hal bermanfaat yang bisa kita dapatkan dari belantara dunia maya.
Sudah siapkah anda?

0 komentar:

Posting Komentar

 
*MUTIARA HADITS NABI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM* Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."(HR BUKHARI) Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman [17] ) seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."(HR BUKHARI)