Banjir, seolah sudah menjadi jadwal rutin tahunan di desa Mintobasuki, dan juga desa-desa yang berada di sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai) Silugonggo. Banjir di awal tahun 2014 yang lalu tercatat sebagai banjir terbesar yang pernah terjadi, menggenangi ribuan rumah penduduk, merusakkan infrastruktur, meluluhlantakkan areal pertanian, melumpuhkan aktifitas perekonomian dan berbagai kerugian materiil lainnya. Belum lagi kerugian karena gangguan kesehatan warga. Banjir tidak hanya melanda daerah yang berdekatan dengan DAS Silugonggo, tapi juga menggenangi areal yang letaknya jauh dari DAS. Tapi, alhamdulillah, sampai pertengahan Februari ini curah hujan masih normal -bahkan bisa dibilang rendah- sehingga tidak berpotensi terjadi banjir sebagaimana tahun yang lalu. Debit air di sungai Silugonggo pun masih bisa dibilang aman meski terkadang hujan lebat mengguyur. Meski di beberapa titik DAS telah terjadi pendangkalan lagi karena banjir tahun yang lalu, namun tidak mengakibatkan dampak yang begitu berarti. Aliran air masih lancar menuju muara.
Kondisi yang cukup bersahabat ini merupakan anugerah tersendiri bagi warga desa Mintobasuki yang bermatapencaharian sebagai petani. Mereka bisa bercocok tanam sampai menuai hasilnya tanpa perlu khwatir dengan bayang-bayang banjir. Warga Jrakah Kulonan RW 2, misalnya, setelah panen yang pertama mereka kembali menggarap tanah garapannya untuk ditanami. Penyemaian benih dan penggemburan lahan sudah dimulai. Bahkan ada sebagian warga yang sudah tanam padi sejak beberapa hari yang lalu. Berbeda denga warga tani Koripan, saat ini mereka masih menunggu musim panen pertama tiba sekitar pertengahan sampai akhir Maret nanti. Mereka agak terlambat dibandingkan dengan warga RW 02 karena musim tanam mereka menunggu datangnya curah hujan yang cukup. Sedangkan warga RW 02 mereka sudah ‘curi start’ terlebih dahulu karena lokasi areal persawahan mereka yang dekat aliran sungai Silugonggo sehingga untuk musim tanam tidak terlalu tergantung dengan curah hujan, akan tetapi memanfaatkan air dari sungai untuk menggarap lahannya.
Harapannya, semoga tahun ini dan tahun-tahun mendatang tidak ada lagi banjir yang berarti sebagaimana tahun-tahun yang lalu agar roda perekonomian warga bisa berjalan normal dan kesejahteraan meningkat. Amin…
0 komentar:
Posting Komentar