*** SELAMAT DATANG *** Ini adalah blog pribadi yang dikelola secara independen oleh Netter desa Mintobasuki kec. Gabus kab. Pati. Blog Mintobasuki Gabus Pati bukanlah blog resmi pemerintahan desa Mintobasuki. Blog ini tidak ada hubungan dalam bentuk apa pun dengan organisasi, kelompok dan kepentingan tertentu di desa Mintobasuki. Artikel-artikel yang disajikan adalah tulisan lepas yang berisi uneg-uneg, ide, pemikiran, opini pribadi penulis dan pernik-pernik terkait desa Mintobasuki.

Minggu, 02 Juni 2019

Catatan di Penghujung Ramadhan 1440 H

Seseorang yang tidak pernah mencintai tidak akan pernah merasa kehilangan sesuatu yang dicintainya. Seseorang yang tidak pernah mencintai tidak akan pernah merasakan beratnya perpisahan.
Mereka yang tidak pernah mencintai dan berharap tak pernah peduli meski dia datang dan pergi berungkali.
Ramadhan 1440H akan segera berlalu dan kita tidak pernah tau apakah di tahun-tahun mendatang masih ada waktu untuk berjumpa lagi ataukah tidak. Ini adalah hari-hari yang berat bagi para pecinta Ramadhan.

Ada di antara manusia yang tidak peduli dengan bulan ini. Baginya tidak ada beda antara bulan ini dengan bulan-bulan lainnya. Tidak ada istimewanya. Tidak ada amalan-amalan khusus. Tidak ada puasa di siangnya, tak ada sholat di malamnya, tidak ada bacaan Qur'an, tidak ada istighfar...Kemaksiatan yang sudah menjadi kesehariannya tetap berjalan. Tidak ada kecintaan dengan bulan ini justru menjadikannya terbebani. Mereka ini golongan orang-orang fasiq yang telah Alloh cabut kelezatan bertaqarrub kepadaNya. Mereka masuk bulan Ramadhan dan keluar darinya tanpa mendapat ampunan. Na'udzu billah min dzalik.

Ada pula orang-orang yang mengetahui kemuliaan Ramadhan dan keagungannya, mengetahui keutamaannya dari seluruh bulan, mengetahui pahala dan ampunan di dalamnya namun tekad untuk meraih kemulian-kemuliaan tersebut timbul tenggelam, kadang redup kadang membara, terkadang semangat terkadang melemah keinginannya. Mereka ini lebih baik dari kelompok pertama, keutamaan yang didapatkannya seukuran tekad yang hidup di hatinya.

Terakhir, orang-orang yang sejak lama menanti hadirnya bulan Ramadhan bak kekasih yang sedang menanti pujaan hatinya. Dia persiapkan dirinya dengan sebaik-baik persiapan agar ketika datang Ramadhan dia bisa menyambutnya dan menghidangkan hidangan terbaik, dengan puasa, sholat malam, sedekah, istighfar, bacaan Qur'an, i'tikaf, menyambut lailatur Qadar dan amal-amal shalih lainnya. Mereka benar-benar memaksimalkan dirinya mengisi Ramadhan. Mereka inilah para wali-wali Alloh yang diharapkan akan mendapatkan kemuliaan, ampunan dan pahala yang besar tatkala Ramadhan berlalu.

Ada sebuah hadits dari Rasululloh shollallohu 'alaihi wa sallam yang membuat merinding orang-orang yang beriman terkait bulan Ramadhan ini:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم لَمَّا صَعِدَ الْمِنْبَرَ قَالَ: "آمِينَ آمِينَ آمِينَ": فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، عَلَى ماَ أَمَّنْتَ؟ قَالَ: "أَتَانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُرَغِمَ أَنْفُ امْرِئٍ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ، فَقُلْ: آمِينَ. فَقُلْتُ: آمِينَ. ثُمَّ قَالَ: رَغِمَ أَنْفُ امْرِئٍ دَخَلَ عَلَيْهِ شَهْرُ رَمَضَانَ ثُمَّ خَرَجَ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، قُلْ: آمِينَ. فَقُلْتُ آمِينَ. ثُمَّ قَالَ: رَغِمَأَنْفُ امْرِئٍ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ، قُلْ: آمِينَ. فَقُلْتُ: آمِينَ"

"Tatkala Rasululloh -shollallohu 'alaihi wa sallam naik mimbar berkata: "Amiin...Amiin..Amiin". Para sahabat bertanya: Apa yang engkau aminkan wahai Rasululloh?
Beliau bersabda: "Jibril datang kepadaku dan berkata: Wahai Muhammad, celakalah seseorang yang namamu disebutkan di sisinya namun dia tidak bersholawat kepadamu. Katakan 'amiin'. Maka aku pun mengatakan amiin.
Kemudian ia (Jibril) berkata lagi: Celakalah seseorang yang masuk padanya bulan Ramadhan kemudian berakhir namun tidak diampuni dosanya. Katakan amiin. Maka aku pun katakan amiin.
Kemudian ia (Jibril) berkata lagi: Celakalah seseorang yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya namun tidak bisa memasukkannya ke surga. Katakan amiin. Maka aku pun katakan amiin". (HR Al-Bazzaar, Muslim dan Ibnu Majah)

Semoga di Ramadhan kali ini Alloh -ta'ala- berkenan menerima amal-amal kebaikan yang kita kerjakan dan mengampuni dosa-dosa kita dan kelak menjadi pemberat timbangan amal kebaikan kita dihadapan Alloh yang menjadi sebab kita dimasukkan surga oleh Alloh ta'ala.

Akhir kata saya berdo'a:
تقبل الله منا و منكم، سيامنا وسيامكم و سائر الأعمال في هذا شهر رمضان و غفر الله لي ولكم ، إنه هو الغفور الرحيم.

Penghujung Ramadhan 1440
Mintobasuki, 3 Juni 2019
Abu Unais

0 komentar:

Posting Komentar

 
*MUTIARA HADITS NABI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM* Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."(HR BUKHARI) Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman [17] ) seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."(HR BUKHARI)