Kawan,
Gaung kemerdekaan telah menggema di seantero bumi Pertiwi sejak 70
tahun yang lalu. Tak terkira pengorbanan yang diberikan para pejuang
negeri ini agar kita bisa bebas menghirup udara alam kemerdekaan. Bukan
cuma harta yang mereka relakan, bukan cuma darah yang mereka tumpahkan,
bahkan nyawa dan jiwa satu-satunya rela mereka pertaruhkan demi
mengembalikan kehormatan sebagai manusia yang merdeka di negeri
Nusantara tercinta.
Kini, 70 tahun gema prokalamasi telah berlalu. Perjuangan mengusir
bandit-bandit penjajah telah usai. Namun, bukan berarti telah usai semua
perjuangan…
Proklamasi bukanlah akhir perjuangan, bukan pula puncak perjuangan.
Proklamasi hanyalah sebuah dekrit yang merupakan titik awal dari sebuah
perjuangan yang maha panjang dalam membangun negeri ini. Sebuah sumpah
untuk membangun negeri meneruskan perjuangan para syuhada yang telah
ikhlas mengorbankan jiwa-jiwa mereka agar kita bisa meneruskan
perjuangan yang lebih berat dan lebih panjang. Tetap teriakkan pekik
takbir untuk membangun negeri ini sebagaimana pekik takbir para mujahid
dalam membebaskan bumi Pertiwi dari belenggu penjarah.
Bebaskan jiwamu dari penghambaan kepada makhluk kepada penghambaan
hanya kepada Khaliq. Niscaya engkau akan menjadi insan-insan yang meraih
kemerdekaan yang hakiki, dunia dan akhirat. Bebaskan dirimu dari
belenggu-belenggu syaithoniyyah untuk menuju ketaatan kepada Alloh
-ta’ala- niscaya engkau akan temukan kemerdekaan lahir dan batin.
Kau tak akan mampu meneruskan perjuangan para mujahid-mujahid negeri
ini jika engkau masih dijajah oleh penghambaan kepada selain Alloh. Kau
tak kan mampu mengemban amanah para syuhada negeri ini jika jiwamu masih
terbelenggu dengan rantai-rantai syithoniyyah.
Jangan kau khianati darah para syuhada yang telah tertumpah di negeri
ini dengan sesuatu yang mengotorinya. Jangan engkau khianati perjuangan
para syuhada bumi pertiwi dengan ulah-ulah tanganmu yang berlumur dosa.
Salam kemerdekaan,
Allohu Akbar
0 komentar:
Posting Komentar