*** SELAMAT DATANG *** Ini adalah blog pribadi yang dikelola secara independen oleh Netter desa Mintobasuki kec. Gabus kab. Pati. Blog Mintobasuki Gabus Pati bukanlah blog resmi pemerintahan desa Mintobasuki. Blog ini tidak ada hubungan dalam bentuk apa pun dengan organisasi, kelompok dan kepentingan tertentu di desa Mintobasuki. Artikel-artikel yang disajikan adalah tulisan lepas yang berisi uneg-uneg, ide, pemikiran, opini pribadi penulis dan pernik-pernik terkait desa Mintobasuki.

Kamis, 07 April 2016

Petaniku Sayang, Petaniku Malang

Pertanian merupakan sektor terpenting bagi penyediaan kebutuhan pangan masyarakat. Bisa dibayangkan jika sektor ini bermasalah tentu akan menimbulkan dampak yang luar biasa bagi kehidupan manusia berupa kelangkaan pangan yang akan mengancam kesejahteraan hidup. Kebutuhan pengan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak mungkin ditunda. Namun sayangnya sektor ini seolah menjadi 'anak tiri' dalam setiap kebijakan pemerintah. Banyak kebijakan untuk peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani namun sampai sekarang masih bisa dibilang jauh panggang dari pada api.

Diantara tujuan kebijakan pemerintah di sektor pertanian adalah untuk meningkatkan pendapatan petani yang akan berimbas pada kesejahteraan petani secara khusus dan masyarakat secara umum. Untuk mencapai tujuan ini pemerintah telah menyusun serangkain program pendukungnya untuk diaplikasikan di lapangan. Mulai dari mengatur kebijakan harga, kebijakan perdagangan, kebijakan subsidi, kebijakan struktural, kebijakan pengaturan, kebijakan fasilitas, dan kebijakan intervensi.

Namun pada prakteknya banyak permasalahan yang timbul dilapangan terkait pelaksanaannya. Misalnya kebijakan subsidi untuk jenis pupuk tertentu yang memang dibutuhkan petani dengan tujuan menekan biaya produksi. Subsidi memang diberikan namun harga pupuk masih bisa dibilang relatif cukup tinggi, selain itu setiap tiba musim tanam hampir bisa dipastikan terjadi kelangkaan pupuk. Entah karena kapasitas produksi dan bahan baku yang yang kurang mencukupi atau karena faktor distribusi yang terhambat.

Kebijakan struktural misalnya dalam penyediaan tenaga penyuluh pertanian juga dirasa kurang memadai untuk bisa memberikan pendampingan bagi para petani untuk meningkatkan produktivitas mereka. Demikian pula perbaikan sarana pertanian dan penyedian tehnologi pertanian juga belum bisa banyak diharapkan dengan bukti masih banyaknya masyarakat kita yang masih menggunakan cara bertani konvensional dengan sistem tadah hujan, demikian pula belum banyak yang tahu dan menerapkan teknik-teknik bertani yang lebih modern. 

Disamping itu banyaknya permasalahan yang dihadapi petani lainnya semisal kian meningkatnya varietas hama sedangkan dan di sisi lain melambungnya harga obat-obatan pertanian yang nyaris tak terjangkau turut menjadi simalakama. Dan masih segudang permasalahan-permasalahan lain. Perlu adanya keseriusan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut jika tidak ingin kesejahteraan petani kian terpuruk.

 Pertanian merupakan sektor yang menjadi tumpuan hidup bagi jutaan warga, jadi kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan pekerjanya semestinya juga perlu mendapat perhatian dan tdak bisa dipandang sebelah mata.


0 komentar:

Posting Komentar

 
*MUTIARA HADITS NABI SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM* Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."(HR BUKHARI) Anas رضي الله عنه mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah' dan di dalam hatinya ada kebaikan (7 - di dalam riwayat yang mu'alaaq: iman [17] ) seberat biji gandum. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji burr. Dan, akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan, 'Tidak ada Tuhan melainkan Allah', sedang di hatinya ada kebaikan seberat atom."(HR BUKHARI)